Saat mulai membuka mata
Di awal memulai kehidupan
Hingga pelita meredup
Dan penat menggayut ti mata
Sisi kebinatangan yang
Menentukan pilihan
Titik imbang yang timpang
Mengalirnya kebodohan
Pada samudera biru nurani
Terbitnya fajar
Tenggelamnya harapan
Berseminya kuncup
layunnya jiwa
Kubaringkan tubuhku
Dilapangnya padang
Berharap bertemu sang malaikat
Yang mau membebaskan jiwaku
Lama kunanti
Langit seakan menjawab dengan hujan
Ku persiapkan diriku untuk kebebasan
Satu gelegar guntur telah membuka jalan
Satu gelegar lagi membuatku buyar
Terhenti dari imajinasi
Kembali menjadi pesakitan
Jadi contoh buat mereka yang belajar hidup
Satu gelegar lagi
Menyadarkan betapa bodohnya aku
Untuk berhenti berharap
Kekuatan yang telah membawaku mengarungi semua ini
Dan gelegar terakhir kukatakan
Apa buruknya menjadi pelengkap penderita
Apa buruknya menjadi pecundang
Bukankah peran hanya butuh penghayatan
Untuk menjadi aktor terbaik.
Di lakon berikutnya
Ku kuatkan karakterku
Dan terimakasih tuhan
Peranku menuai banyak sensasi
0 komentar:
Posting Komentar